Pages

Sabtu, 02 Juni 2012


Mikroskop
                                             
Sebuah mikroskop cahaya memiliki dua buah lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif merupakan lensa yang posisinya berada dekat dengan objek (benda), sedangkan lensa okuler merupakan lensa yang posisinya berada dekat dengan mata. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.

Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler.

Mtot = Mob x Mok

Perbesaran lensa objektif dapat dirumuskan :

Mob = S’ob/Sob

Perbesaran lensa objektif dapat dirumuskan :
      • Mok = Sn/fok + 1                                   Untuk akomodasi maksimum
      • Mok = Sn/fok                                        Untuk tidak berakomodasi
Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
1) jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d).

d = s’ob + sok

2) menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan

s’ok = −sn
     3) menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan

sok = fok

Gambar perbesaran pada akomodasi maksimum

Gambar perbesaran pada mata tidak berakomodasi





Senin, 27 Februari 2012

profil kami


Nama :Vicky Ganis Rengganis
TTL    : Sukoharjo, 21 Desember 1992
NIM   : I0311035
E-mail : ganis_vickey@yahoo.com
Study : UNS Industrial Enginering '11
Motto : Positif Thinking












Nama  : Catur Adi Prasetiyo
TTL    : Jakarta, 13 April 1993
NIM   : I0311013
E-mail : catur.adip@gmail.com
Study  : UNS Industrial Engineering '11
Motto : Hidup takkan berarti tanpa tujuan
Nama  : Citra Wiryahardjana
TTL    : Sukoharjo, 15 Maret 1993
NIM   : I0311014
E-mail : cheiz_fun@rocketmail.com
Study  : UNS Industrial Engineering '11
Motto : Be the best!

Minggu, 26 Februari 2012

APA SIH PENGEMASAN????


Nha ini dia awal mula dari adanya teknik pengemasan yaitu pada zaman 4000 SM nenek moyang kita hidup secara nomaden sehingga dalam melakukan perjalanan, mereka membutuhkan sesuatu yang dapat menyimpan makanan yang mereka bawa. Bahan pengemasan zaman dahulu masaih sangat sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan yang di sediakan oleh alam seperti daun, tulang hewan, tanah liat, serta pelepah. Seiring bertambanhya zaman dan perkembangan akal manusia  penggunaan bahan-bahan dari alam dirasa kurang efisien sehingga menuntut mereka untuk berfikir lebih jauh mengenai  teknik pengemasan makanan. Mereka kemudian beralih menggunakan gerabah disamping masih mempertahankan kemasan berbahan daun. Daun pisang, jati, bamboo, jagung, dan palem adalah daun yang sering digunakan untuk membungkus makanan. Keuntungan dari penggunaan kemasan daun adalah mudah dicari, murah, dan aman serta bersifat biodegradable. Penggunaan gerabah juga tergolong aman apabila bebas dari unsur timbal. Sifat yang dimiliki dari gerabah sendiri anatara lain kedap air, kedap udara, menghabat mikrobia, dan dingin sehingga cocok untuk mengemas saus, madu, anggur, serta minyak.


Setelah terjadinya PD II muncullah kemasan bahan makanan yang berbahan dasar plastik. Plastik memiliki banyak kelebihan, seperti fleksibel, transparan, tidak mudah pecah, dan tahan korosif. Hal tersebut membuat penggunaan kemasan plastik bertahan lama dan populer sampai sekarang.



Daging merupakan bahan makanan yang sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri sehingga menyebabkan daging cepat basi. Maka dibutuhkan kemasan yang dapat membantu mempertahankan kualitas dan tekstur dari daging. Kemasan dari kaleng dapat menjawab permasalahan tersebut, dan pada tahun 1812 diproduksi daging yang dikemas di dalam kaleng atau biasa disebut sebagai daging kaleng.
Pada tahun 1880 Amerika Serikat telah mengembangkan produk kertas kedap lemak dan cairan dengan memanfaatkan lapisan tipis parafin. Teknologi tersebut merambah ke bidang pangan yang dimanfaatkan untuk pengemasan bahan makanan. Karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki, pada akhir abad ke-19 penggunaan kertas sebagai kemasan cukup berperan dalam bidang pengemasan.

Lempung yang merupakan bahan baku pembuatan keramik, ternyata memiliki manfaat sebagai plester atau perekat kemasan buah dan sayur yang tidak pernah terpikirkan. Hal itu mambuat lempung disebut juga kesan pintar. Manfaat dari kemasan pintar seperti memperpanjang masa simpan buah dan sayur, menekan aktifitas hormone etilen yang berperan dalam pemetangan dan munculnya jamur pada buah sehingga dapat mengurangi jimlah sampah buah dan sayur. Penemuan teknik sterilisasi manjadi alasan dikembangkannya pencegah masuknya mikroba dalam proses pengemasan maupun sesudah pengemasan. Melalui kemasan antiseptic diterapkan melalui penggunaan karton antiseptic pada produk yang bersifat cair seperti minuman, santan, susu, dll.


Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman muncullah kemasan yang terbuat dari lilin lebah, metal selulosa, dan plasticizer. Kemasan yang disebut edible film ini merupakan kemasan yang dapat manghalangi uap air, minyak, serta oksigen dan terdapat bahan antioksidan yang dapat mencegah oksidasi lemak. Edible film merupakan bahan yang digunakan untuk maelapisi buah dan sayur. Keuntungan penggunaan kemasan edible film adalah meningkatkan kualitas dan stabilitas makanan, ramah lingkungan, dan dapat dimakan.

 

Kemasan yang akhir-akhir ini baru dikembangkan yaitu kemasan biodegradable, yaitu kemasan yang dapat di daur ulang dan dapat dihancurkan. Salah satu penerapan  dari teknologi ini yaitu pada kemasan plastic yang pada saat ini telah berkembang di Indonesia. Perkembangan lainnya yaitu karton berlaminasi serta pengemas aktif . karton berlaminasi merupakan bahan kemasan untuk produk sterilisasi bersuhu tinggi yang diterapkan pada produk susu steril/UHT. Sedangkan pengema aktif merupakan kemasan yang terbuat dari bahan fleksibel dengan penambahan zat aditif sehingga dapat berfungsi mengikat oksigen, mengikat gas etilen, anti pengembunan, serta anti mikroba.